Selasa, 07 Oktober 2014

Menelusuri Peninggalan Sejarah di Tanah Sukapura (8)

Radar Tasikmalaya Edisi Jumat, 3 Oktober 2014 

Jalari Buat Situ Cipajaran, Cilambu, Cibubuhan, Cibeureum


Jaya Wisesa yang dikenal dengan sebutan Eyang Jalari mengabdikan hidupnya untuk menyuburkan tanah Sukapura. Jalari pun membuat bendungan air seorang diri untuk mengaliri pertanian masyarakat. 
SUMBER AIR. Situ Cilambu di Manonjaya yang dibuat
Eyang Jalari sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
FOTO: YANGGI F IRLANA / RADAR TASIKMALAYA

LAPORAN
YANGGI FAJAR IRLANA 
MANONJAYA

SETELAH Jalari menemukan sumber air yang cukup bagus di Pasirpanjang, Manonjaya, Jalari langsung meminta izin kepada Bupati Sukapura Suryalaga untuk membendung sawah di sekitar sumber air tersebut untuk dijadikan bendungan. Setelah direstui Jalari pun membuat bendungan seorang diri. 
Mengawali pekerjaannya, Jaya Wisesa mempersiapkan peralatan berupa cangkul, linggis dan lain-lain. Pembuatan bendungan selalu dikerjakan di malam hari. Jalari ditemani seorang badega (pembantu) yang masih anak-anak. Tugas pembantu ini hanya membuatkan nasi liwet untuk makan Jalari.  
Bendungan yang dibuat Jaya Wisesa pun berubah menjadi situ. Agar airnya tetap melimpah, Jaya Wisesa berangkat ke Bogor untuk mengambil air dari Situ Sipatahunan. Air dari Situ Sipatahunan itu diangkut dengan bambu tamiang satu ruas (buku) yang dilobangi, kemudian disatukan dengan air situ yang dibuat Jalari di Pasirpanjang. “Adapun tamiang bekas membawa air tersebut ditanam di sekitar bendungan (situ) yang dinamakan Situ Cipajaran yang mengandung arti situ yang dibuat setiap waktu fajar dan merupakan situ yang pertama dibuat. Selanjutnya diikuti oleh masyarakat sekitar dengan bergotong royong membuat saluran air (parit) untuk menyalurkan luberan air dari pembuangan situ,” terang Kasi Bina Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Tasikmalaya Asep Herman.. 
Berhubung air yang terbuang dari situ Cipajaran masih meluber di parit, Jalari membendung lagi luberan air tersebut di daerah Cipetir. Karena kesuburan situ tersebut, Jalari membuat lagi bendungan (situ) yang cukup luas yang diberi nama Situ Cilambu di Desa Margahayu Kecamatan Manonjaya. Selanjutnya luberan air dari Situ Cilambu dialirkan ke Kampung Pasirpanjang. Jalari pun membuat lagi bendungan yang diberi nama Situ Cibubuhan.
Setelah proses pembuatan Situ Cibubuhan selesai, membuat Situ Cibeureum yang saat ini berlokasi di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Sampai saat ini lokasi-lokasi situ yang pernah dibuat Jalari tidak semuanya masih berupa situ atau bendungan. Mungkin ada yang sudah menjadi kolam sawah dan yang lainnya. Sedangkan untuk Situ Cibeureum dan Cilambu itu masih terawat karena dekat dengan jalan raya.
Dengan pembuatan situ terebut otomatis pesawahan di Kabupaten Sukapura menjadi subur karena banyaknya sumber mata air yang mengalir. Tugas Jalari untuk membuat subur tanah Sukapura pun terbilang berhasil. (*/Bersambung)

2 komentar:

  1. Lahan persawahan orang tua saya dialiri dari air situ cilambu. Berarti boleh jadi bahan baku pembuatan diri saya adalah sumbernya dari situ cilamu.

    BalasHapus
  2. Skrg milik siapa situ cilambu skrg....

    BalasHapus