Senin, 06 Oktober 2014

Menelusuri Peninggalan Sejarah di Tanah Sukapura (7)

Radar Tasikmalaya Edisi Kamis, 2 Oktober 2014 

Jaya Wisesa Suburkan Lahan Pertanian Masyarakat 


Raden Jaya Wisesa yang dikenal dengan sebutan Eyang Jalari merupakan keturunan ningrat Sumedang yang datang ke Tasikmalaya abad XIX, periode Bupati Sukapura Wiradadaha VIII. Saudara dari Jaya Perkosa ini mengabdi di Sukapura untuk bertugas menyuburkan lahan pertanian.  
BERSEJARAH. Makam Eyang Jalari di Desa Tanjungsari
Gunungtanjung.
FOTO: YANGGI F IRLANA / RADAR TASIKMALAYA

LAPORAN
YANGGI FAJAR IRLANA
MANONJAYA

SEBELUM ke Sukapura, niatan awal Jaya Wisesa bersama Jaya Perkosa berangkat dari Sumedang menuju Banten untuk melaksanakan tugas perang. Namun, saat di perjalanan Eyang Jalari ini batal ke Banten. Jaya Wisesa malah berjalan menuju arah selatan dan akhirnya sampai di Gunung Cakrabuana. 
Cakrabuana merupakan salah satu gunung yang diyakini bekas tempat pertemuan para wali. Lokasinya di perbatasan antara lima kabupaten. Antara lain Sumedang, Majalengka, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis.
Jaya Wisesa lama menetap di Gunung Cakrabuana.  Sedangkan kisah perjalanannya sampai di Sukapura, diawali setelah mendapat wangsit bahwa dirinya harus berangkat ke suatu daerah, mengikuti alur sungai yang saat ini bernama Citanduy. Nanti, Eyang Jalari ini akan menemukan pertemuan dua sungai. Setelah sampai di persimpangan sungai harus berhenti. Di situlah Jaya Wisesa harus bermukim. 
“Jaya Wisesa mengikuti wangsit tersebut. Dan, beberapa hari menyusuri sungai serta sampailah di tempat yang disebutkan dalam wangsit yaitu pertemuan antara dua sungai,” jelas Kepala Seksi Bina Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Tasikmalaya Asep Herman kepada Radar, kemarin (1/10).
Setelah menemukan tempat sesuai wangsit, Jaya Wisesa langsung naik dari sungai dan sampailah di suatu kampung yang bernama Cikupa (saat ini Cikondang, Red), daerah Kecamatan Cineam. Sampai di Cikupa, Jaya Wisesa langsung bermukim dan mengaku bernama Jalari. “Dan dari situ langsung dikenal Mbah atau Eyang Jalari,” terang Asep. 
Masyarakat Cikupa menilai Jalari sebagai seorang tokoh yang cukup baik. Jalari langsung mengabdi dengan membina masyarakat setempat yang biasa mengambil mata pencaharian dari hutan dan pembuat gula. Pada waktu itu nama Cikondang cukup dikenal di daerah lain atas kualitas gula hasil binaan Jalari. “Bahkan sampai saat ini gula di Cineam merupakan gula terbaik yang bernama gula pacar gantung,” tutur Asep.
Semasa tinggal di Cikondang, Mbah Jalari pun menjadi saksi sejarah pemberhentian Raden Anggadipa II yang bergelar Wiradadaha VIII dari jabatannya sebagai Bupati Sukapura oleh Belanda. Anggadipa II yang menolak intruksi Belanda yang ingin merubah fungsi lahan pertanian masyarakat menjadi perkebunan pohon nila itu digantikan oleh Suryalaga, seorang dalem dari Sumedang. 
Semasa menjabat dua tahun sebagai Bupati Sukapura, Suryalaga diminta oleh Bupati Sumedang untuk mencari saudaranya bernama Jaya Wisesa. Suryalaga pun langsung membuat pengumuman kepada seluruh masyarakat apabila ada yang mengenal Jalari agar dibawa ke Pendopo Sukapura. 
Setelah berita tersiar, akhirnya ada masyarakat yang mengenal Jaya Wisesa yang telah berganti nama menjadi Jalari dan menyampaikan keberadaanya kepada Suryalaga. Setelah mendapat kabar, Bupati Sukapura ini menyuruh utusannya untuk menjemput Jalari dari Cikupa ke kabupaten. Namun, Jalari menolak untuk datang ke kabupaten apalagi akan dijemput keluarga dari Sumedang. 
Jalari meminta izin kepada Suryalaga untuk menetap di salah satu tempat di wilayah Sukapura. Jalari ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk rakyat Sukapura supaya lahan pertaniannya subur.
Setelah diizinkan, Jalari berangkat bersama keluarganya dari Cineam ke Pasirpanjang, Manonjaya tepatnya di Gunung Putri, sebelah selatan Kantor Kabupaten Sukapura.
Selama menetap di Gunung Putri, Jaya Wisesa berkeliling kampung. Kemudian saat berada di Kampung Pangaduan, Jalari menemukan sumber air yang cukup besar yang bisa dimanfaatkan untuk mengaliri semua lahan sawah masyarakat. “Apabila bisa dimanfaatkan tentu akan menjadikan sawah-sawah di sekitarnya menjadi subur,” kata Asep. (*/Bersambung)

15 komentar:

  1. Saya menginginkan silsilah keturunan dari eyang jalari yang masih ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kang Muh,Chanel you tube petualang ghoib tuh keturunan beliay

      Hapus
    2. Kaleresan abdi nu hyg apal sejarah na numawi tiditu tidieu nyebatken yen karuhun abi teh atanapi mun Ti abi mah turunan na k 8 ti saya wisesay atanapi eyang jalari
      Numawi aya nu terang silsiah asal muasalna... Abi naros ka sepuh mung nyebatken ulah agul....😑😣

      Hapus
    3. Msh ad keturunank 6 dan ke 7 dari istri muda eyang jalari salah satu'y klrg saya

      Hapus
  2. Ketika saya masih remaja saya sering jarah ke makam eyang jalari di manggung antara tahun 60-70

    BalasHapus
  3. Saya msh menyimpan tulisan arab bhs sunda ttg silsilah turunan, tp tahunnya tdk tertera

    BalasHapus
  4. Saya msh menyimpan tulisan arab berbhs sunda ttg silsilah turunan eyang, tp tahunnya tdk tertera

    BalasHapus
  5. Keturunan Raden jaya Wisesa, https://youtu.be/Cnzzz2ZnrAg

    BalasHapus
  6. buka channel petualang gaib di youtube beliau sering dipanggil kang muh beliau terkenal dengan kerendahan hati dan sopan santunya dan beliau bergelar jaya wiraga keturunan dari jaya wisesa.

    BalasHapus
  7. Alhamdulilah Galuh dah mulai terlihat dg nuansaislamik.amiin

    BalasHapus
  8. Keturunan nya masih ada yg biasa di panggil kang Muh
    Beliau pemilik padepokan sangkuraga
    Official youtube nya "Petualangan Ghoib"
    Raden jaya wiraga dia lah kang Muh
    Sosok yg rendah hati tawadhu dengan ilmu yang sangat tinggi menolong orang yg membutuhkan di bidang Ghoib (Kena santet )
    Semoga Alloh senantiasa memberikan keberkahan kepada Gurunda
    "Raden jaya wiraga "
    (Kang Muh)
    Hormat saya
    *Iwan firginiawan
    Bandung

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah.. dari tulisan ini saya mndapatkan penjelasan tentang eyang Jalari, Raden Jaya Wisesa, yg merupakan kakak dari uyut saya.. hatur nuhun 🙏

    BalasHapus
  10. Kalo ada yang mempunyai silsilah lengkap eyang Jalari, mohon bisa menyampaikan.. bisa dikirim ke email saya, csubadra@gmail.com

    BalasHapus
  11. Aku salah satu keturunan dari eyang jalari mancung sari tasikmalaya dan silsilah keturunan nya ada yang tau tapi ga kumplit , eyang jalari yang aku maksud ialah makam yang ada di manonjaya ,mancung sari tasikmalaya

    BalasHapus